Gedung DPRD Kota Makassar Dibakar, 3 Orang Tewas, 5 Luka-Luka
"Kota Makassar diguncang kerusuhan pada Jumat (29/8) sore saat massa tak dikenal membakar Kantor DPRD Kota Makassar. "
![]() |
Gedung DPRD Kota Makassar Dibakar, 3 Orang Tewas, 5 Luka-Luka |
AMANAH INDONESIA, MAKASSAR – Kota Makassar diguncang kerusuhan pada Jumat (29/8) sore saat massa tak dikenal membakar Kantor DPRD Kota Makassar.
Insiden ini menewaskan tiga orang dan menyebabkan lima korban luka, dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Plt Kepala BPBD Kota Makassar, M. Fadli, mengonfirmasi bahwa total delapan orang berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
“Sebanyak delapan orang dievakuasi tim penyelamat usai pembakaran Kantor DPRD Kota Makassar. Tiga korban meninggal dunia diduga terjebak di dalam ruangan saat kebakaran,” ujar Fadli, Sabtu (30/8) dini hari.
Identitas Korban Jiwa
Sarinawati (26) – Staf DPRD Makassar, ditemukan hangus terbakar, dibawa ke RS Bhayangkara.
Syaiful (43) – Staf Kecamatan Ujung Tanah, meninggal di RS Grestelina akibat luka bakar.
Abay – Staf DPRD Makassar, ditemukan tewas di lokasi, jenazah dirujuk ke RS Bhayangkara.
Korban Luka Berat
Budi Haryati (30) – Pegawai DPRD Makassar, koma, dirawat di RS Primaya.
Heriyanto (28) – Pegawai DPRD Makassar, luka parah usai melompat dari lantai empat, dirawat di RS Grestelina.
Korban Luka Sedang
Sahabuddin (45) – Cedera pinggul usai melompat dari lantai dua, dirawat di RS Hermina.
Arif Rahman Hakim (28) – Luka akibat lemparan batu, dirawat di RS Grestelina.
Agus Setiawan (32) – Cedera punggung, dirawat di RS Hermina.
Tim gabungan dari BPBD, Damkarmat, Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi, serta relawan SAR masih berjibaku di lokasi hingga Sabtu (30/8) pukul 03.20 WITA.
Kebakaran besar terjadi setelah bom molotov dilemparkan ke gedung DPRD. Puluhan kendaraan di halaman gedung turut terbakar. Di tengah situasi chaos, sejumlah warga juga dilaporkan menjarah barang-barang dari gedung tersebut.
Kerusuhan ini pecah beberapa saat setelah rapat paripurna DPRD digelar. Dugaan sementara, aksi tersebut dipicu akumulasi ketegangan sosial dan politik di Makassar. Aparat keamanan kini memperketat penjagaan di sejumlah titik strategis kota. (*)