Fatmawati Rusdi Pastikan Pekerja Sulsel Aman dan Berkompeten di Kuwait
2 min read
 |
| Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Wagub Sulsel) Fatmawati Rusdi |
AMANAH INDONESIA, MAKASSAR -- Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Wagub Sulsel) Fatmawati Rusdi mendorong tenaga kerja asal Sulsel untuk merambah pasar Kuwait. Negara di Timur Tengah itu kini resmi membuka pintu bagi pekerja asing, termasuk dari Indonesia.
Dalam keterangan di Makassar, Selasa, Fatmawati mengingatkan pentingnya persiapan serius sebelum pengiriman. Ia menekankan bahwa calon pekerja harus memiliki keterampilan sesuai standar internasional.
“Kami ingin memastikan pekerja kita yang ke Kuwait tidak hanya terserap, tetapi juga terlindungi hak-haknya dan dibekali keterampilan sesuai kebutuhan pasar,” tegasnya.
Lebih jauh, Fatmawati menilai bahwa penempatan tenaga kerja tidak boleh sekadar mengejar jumlah, melainkan harus menjamin perlindungan hak pekerja.
Sementara itu, Dubes RI untuk Kuwait, Lena Maryana Mukti, mengonfirmasi bahwa Kuwait memang tengah membuka peluang besar bagi tenaga kerja asal Indonesia.
“Banyak sektor yang bisa kita kolaborasikan, terutama tenaga kerja di bidang kesehatan dan manufaktur. Saat ini sebagian besar pekerja kita di Kuwait berada di sektor tersebut,” jelas Lena saat berkunjung ke Makassar.
Ia juga menyoroti faktor ekonomi Kuwait yang sangat menggiurkan.
“Satu dinar Kuwait setara lebih dari Rp50 ribu. Ini tentu peluang besar, khususnya bagi tenaga kerja asal Sulawesi Selatan yang memiliki kompetensi,” ungkapnya.
Dengan nilai tukar yang tinggi dan sektor kerja yang menjanjikan, Sulsel dipandang memiliki potensi besar untuk melahirkan tenaga kerja kompetitif yang siap bersaing di pasar global.
Dalam keterangan di Makassar, Selasa, Fatmawati mengingatkan pentingnya persiapan serius sebelum pengiriman. Ia menekankan bahwa calon pekerja harus memiliki keterampilan sesuai standar internasional.
“Kami ingin memastikan pekerja kita yang ke Kuwait tidak hanya terserap, tetapi juga terlindungi hak-haknya dan dibekali keterampilan sesuai kebutuhan pasar,” tegasnya.
Lebih jauh, Fatmawati menilai bahwa penempatan tenaga kerja tidak boleh sekadar mengejar jumlah, melainkan harus menjamin perlindungan hak pekerja.
Sementara itu, Dubes RI untuk Kuwait, Lena Maryana Mukti, mengonfirmasi bahwa Kuwait memang tengah membuka peluang besar bagi tenaga kerja asal Indonesia.
“Banyak sektor yang bisa kita kolaborasikan, terutama tenaga kerja di bidang kesehatan dan manufaktur. Saat ini sebagian besar pekerja kita di Kuwait berada di sektor tersebut,” jelas Lena saat berkunjung ke Makassar.
Ia juga menyoroti faktor ekonomi Kuwait yang sangat menggiurkan.
“Satu dinar Kuwait setara lebih dari Rp50 ribu. Ini tentu peluang besar, khususnya bagi tenaga kerja asal Sulawesi Selatan yang memiliki kompetensi,” ungkapnya.
Dengan nilai tukar yang tinggi dan sektor kerja yang menjanjikan, Sulsel dipandang memiliki potensi besar untuk melahirkan tenaga kerja kompetitif yang siap bersaing di pasar global.