Pemkot Makassar Maksimalkan Operasi Pasar untuk Kendalikan Inflasi
2 min read
![]() |
| Walikota Makassar Munafri Arifuddin di Muswil ISMI Sulsel |
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan hal tersebut saat mengikuti Rapat Koordinasi Khusus Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Makassar, Selasa (2/9).
Menurut Munafri, kondisi beberapa komoditas pangan di Makassar saat ini masih mencukupi dan harga relatif stabil. Namun, penguatan langkah strategis tetap diperlukan.
"Fokus utama kita adalah menjaga daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga yang wajar," ujarnya.
Strategi Pemkot Makassar
Munafri menjelaskan, program strategis TPID akan diarahkan pada:
- Operasi pasar untuk menekan gejolak harga.
- Dukungan pada sektor pertanian guna memperkuat ketersediaan pangan.
- Digitalisasi distribusi pangan agar rantai pasok lebih efisien dan transparan.
Dalam rakor yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri, Munafri juga menegaskan komitmen bersinergi dengan pemerintah pusat untuk menjaga kestabilan harga barang dan jasa.
"Pengendalian inflasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga kerja bersama antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat," katanya.
"Angka ini cukup baik, yang mencatat minus 0,08 persen. Faktor utamanya adalah terkendalinya sektor pangan, minuman, dan makanan berkat ketersediaan yang cukup serta intervensi pemerintah melalui operasi pasar murah dan langkah lainnya," kata Tito.
Meski secara umum inflasi terkendali, Tito mengingatkan masih ada beberapa daerah yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
"Hal ini akan kita bahas lebih detail dalam rapat bersama TPID dan pemerintah daerah, agar strategi pengendalian inflasi tetap efektif di seluruh wilayah," ujarnya.
Langkah ini diharapkan mampu menjaga tren positif inflasi nasional sekaligus memastikan setiap daerah memiliki strategi yang tepat untuk menekan gejolak harga. (*)
Inflasi Agustus 2025 Turun
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebutkan laju inflasi nasional pada Agustus 2025 berada di angka 2,31 persen, turun dari bulan sebelumnya sebesar 2,37 persen."Angka ini cukup baik, yang mencatat minus 0,08 persen. Faktor utamanya adalah terkendalinya sektor pangan, minuman, dan makanan berkat ketersediaan yang cukup serta intervensi pemerintah melalui operasi pasar murah dan langkah lainnya," kata Tito.
Meski secara umum inflasi terkendali, Tito mengingatkan masih ada beberapa daerah yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
"Hal ini akan kita bahas lebih detail dalam rapat bersama TPID dan pemerintah daerah, agar strategi pengendalian inflasi tetap efektif di seluruh wilayah," ujarnya.
Arah Kebijakan Nasional
Tito menambahkan, rapat koordinasi kali ini digelar lebih awal untuk menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto. Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai perkembangan inflasi terbaru.Langkah ini diharapkan mampu menjaga tren positif inflasi nasional sekaligus memastikan setiap daerah memiliki strategi yang tepat untuk menekan gejolak harga. (*)
