Viral Kapolres Sinjai Pukul Mahasiswa Pakai Tongkat, Aksi Damai Berubah Ricuh
3 min read
![]() |
Viral Kapolres Sinjai Pukul Mahasiswa Pakai Tongkat |
Dalam video berdurasi 1 menit 26 detik yang viral di media sosial, terlihat Harry Azhar mengambil tongkat kayu dari salah satu anggotanya. Ia lalu mengayunkannya ke arah massa mahasiswa yang berusaha mempertahankan barisan.
Peristiwa itu memicu kericuhan. Situasi makin panas ketika terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan aparat. Alih-alih menenangkan keadaan, Harry terlihat mundur sambil memberi instruksi pasukan untuk maju. Suara jeritan terdengar bersahutan dari barisan demonstran.
Aksi damai yang semula menuntut penurunan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2), pencabutan tunjangan DPRD, penindakan korupsi, penghentian militerisme aparat, hingga pendidikan gratis, berakhir ricuh. Massa yang terdiri dari mahasiswa, pemuda, dan masyarakat sempat mencoba masuk halaman DPRD, namun diadang 422 aparat gabungan Polri, TNI, Satpol PP, Brimob, hingga Dishub.
Ketegangan makin meningkat usai pagar berduri di depan gedung dijebol massa. Beberapa pejabat, termasuk Bupati Ratnawati Arif, Wakil Bupati Andi Mahyanto, dan Ketua DPRD Andi Jusman sempat menemui demonstran, tapi suasana sudah terlanjur panas.
Kecaman pun mengalir deras. “Ini bukan sekadar pelanggaran etika, tapi kriminalisasi terhadap hak berekspresi. Seorang Kapolres yang memukul rakyatnya sendiri jelas menunjukkan watak otoriter dan arogan,” kata seorang aktivis dari Front Mahasiswa untuk Keadilan Rakyat.
Sejumlah akademisi, tokoh masyarakat, dan lembaga bantuan hukum mendesak Kapolda Sulsel dan Mabes Polri mencopot Harry Azhar dari jabatannya. Publik menilai tindakannya mencerminkan sikap militeristik, bukan sebagai pelindung rakyat.
Harry sendiri dikenal sebagai sosok kontroversial sejak menjabat Kapolres Sinjai awal 2024. Beberapa kali ia disorot karena pendekatan keras terhadap aktivis dan masyarakat sipil.
Kini demonstran berencana menggelar aksi lanjutan dengan tiga tuntutan utama: pencopotan Kapolres Sinjai AKBP Harry Azhar, pengusutan tuntas kekerasan terhadap mahasiswa, dan evaluasi menyeluruh terhadap pendekatan represif aparat di daerah.
Publik menanti, apakah Polri akan memberikan sanksi tegas atau membiarkan arogansi aparat semakin merajalela. (*)