Sosial Media
0
News
    Iklan Display
    Home Bunga Eja Beru Layang Makassar Perang Kelompok

    Viral Perang Kelompok Layang vs Bunga Eja Beru

    "Perang kelompok di Jalan Kandea Makassar pecah lagi. Warga Layang dan Bunga Eja Beru bentrok pakai petasan jutaan rupiah, polisi turun tangan."

    2 min read

    ILUSTRASI. Bentrok

    AMANAH INDONESIA, MAKASSAR -- Jalan Kandea di Kecamatan Tallo kembali ricuh. Dua kelompok warga, Layang dan Bunga Eja Beru, bentrok pada Minggu (14/9/2025) siang. 

    Konflik ini bukan yang pertama, sebab kedua pihak memang kerap terlibat perang sejak lama.

    "Sudah selesai. Sudah aman. Begitu anggota datang langsung bubar. Iya (Layang dan Bunga Eja Beru). Itu-itu saja," ujar Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi.

    Yang membuat polisi geleng-geleng kepala, bentrokan kali ini kembali menggunakan petasan mahal sebagai senjata.

    "Tidak jelas pemicunya. Saya lihat itu ada yang kondisikan. Kapan-kapan saja dia mau ini, ya, begitu lagi," kata Syamsuardi, dikutip dari Detik Sulsel.

    Menurutnya, satu petasan yang disita polisi bernilai Rp150 ribu. "Tadi malam kita dapat petasan ada 10. Jadi, kalau petasan harganya Rp150 ribu satu, kan Rp1,5 juta. Itu jadi pertanyaan," bebernya.

    Meski kerap bentrok, kehidupan sehari-hari warga dua kampung ini berjalan normal. "Begitu mereka ketemu di jalan, di pesta, di warkop, di tempat kerja, tidak ada apa-apa, baku baik-baik saja. Tapi, begitu ada waktunya, begitu lagi di situ," jelasnya.

    Puluhan orang sempat ikut tawuran, namun polisi tidak melakukan penangkapan karena massa langsung bubar saat aparat datang.

    "Tidak ada diamankan. Begitu datang anggota, langsung bubar," tegas Syamsuardi.

    Polisi juga membantah adanya bom molotov dalam insiden ini. "Kalau bom molotov tidak ada. Cuma petasan. Yang saya heran itu petasan dari mana? Kan anak-anak itu biar rokok satu bungkus, satu batang, tidak bisa dibeli. Kok dapat petasan?" ungkapnya.

    Untuk mencegah perang kelompok terulang, aparat menempatkan personel 24 jam di lokasi dan mengupayakan mediasi.

    Bentrokan di Kandea memang berulang kali terjadi. Bahkan, pada awal September lalu, pertikaian serupa sempat pecah meski kedua kelompok sudah sepakat damai di kantor Kecamatan Tallo. (*)

    data-ad-slot="6659785453">
    Additional JS