![]() |
| Ilustrasi cuaca ekstrem di Makassar. (ANTARA FOTO/Arnas Padda) |
AMANAH INDONESIA, SULSEL -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar kembali mengingatkan masyarakat akan potensi cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi di sejumlah wilayah Sulawesi Selatan hingga 31 Desember 2025. Beberapa daerah bahkan telah ditetapkan dalam kategori Waspada, Siaga, hingga Awas.
Peringatan dini ini berlaku untuk periode dasarian ketiga Desember 2025, yakni 21–31 Desember. Berdasarkan pemantauan BMKG, wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem meliputi Kabupaten Barru, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Maros, serta Kota Makassar.
Cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh tingginya intensitas curah hujan yang disertai angin kencang. Kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga gangguan terhadap aktivitas masyarakat.
“Berdasarkan rilis BMKG untuk dasarian ketiga Desember 2025 (21-31 Desember), beberapa daerah di Sulsel memang masuk dalam kategori Waspada, Siaga, dan bahkan Awas,” sebut Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, Minggu (28/12).
Amson menjelaskan, kondisi cuaca tersebut berpotensi memicu hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang. Dampaknya tidak hanya dirasakan di daratan, tetapi juga di wilayah perairan Sulawesi Selatan.
Menurutnya, peningkatan intensitas cuaca ekstrem turut berdampak pada naiknya tinggi gelombang laut yang berisiko membahayakan aktivitas pelayaran dan transportasi laut, khususnya di kawasan pesisir.
“Dampak paling berisiko saat ini terjadi di perairan Kabupaten Pangkep dan beberapa wilayah pesisir lainnya. Tinggi gelombang yang meningkat sangat membahayakan nelayan dan pengguna transportasi laut,” ujarnya.
Amson juga mengonfirmasi adanya insiden tragis akibat cuaca buruk di perairan Pulau Sarappo, Kabupaten Pangkep. Sebuah kapal motor dilaporkan tenggelam akibat cuaca ekstrem.
“Kami menerima laporan adanya kapal motor yang tenggelam akibat cuaca ekstrem. Kejadian ini mengakibatkan tiga orang saudara kita meninggal dunia, termasuk salah satunya adalah Camat Liukang Tupabbiring. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini,” ujar Amson.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Makassar, Nur Asia Utami, menjelaskan bahwa peringatan dini cuaca ekstrem dikeluarkan ketika terdapat potensi curah hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem, yakni lebih dari 100 milimeter per hari.
“Saat ini BMKG Sulsel mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca berupa hujan sedang hingga lebat, serta peringatan dini cuaca berisiko yang diperbarui setiap hari,” ujarnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi warga yang bermukim di wilayah rawan banjir, tanah longsor, serta perairan terbuka. Masyarakat juga diminta rutin memantau pembaruan informasi cuaca resmi dari BMKG dan instansi terkait guna mengantisipasi potensi dampak cuaca ekstrem.

