Sosial Media
0
News
    Home Bone Demo Kenaikan PBB

    Demo Kenaikan PBB di Bone Ricuh, 6 Personel Polisi dan Satpol PP Luka Terkena Lemparan Batu

    "Kebijakan Pemkab Bone yang menaikkan tarif PBB-P2 memicu gelombang protes besar"

    5 min read

    iILUSTRASI. Demo

    AMANAH INDONESIA, BONE – Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) memicu gelombang protes besar-besaran berujung kericuhan. 

    Akibat aksi unjuk rasa itu, 6 personel dari kepolisian dan Satpol PP Bone mengalami luka-luka setelah terkena lemparan batu.

    Gelombang protes muncul setelah beredar isu kenaikan PBB-P2 hingga 300%. 

    Pemkab Bone membantah informasi tersebut, menyatakan penyesuaian tarif sebenarnya 65%, merujuk data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). 

    Meski demikian, sebagian warga tetap meradang dan menggelar aksi di kantor Bupati Bone pada Selasa (19/8/2025) pukul 13.00 Wita. Sebanyak 1.000 personel TNI dan Polri dikerahkan untuk mengawal aksi massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bone.

    Aksi Demo Mulai Ricuh

    Awalnya, aksi berjalan damai. Namun menjelang sore, massa mulai memaksa menerobos barikade kawat berduri di depan kantor Bupati Bone. Massa juga melempar air mineral gelas ke arah aparat.

    “Kami berikan waktu 5 menit agar menghadirkan bupati dan wakil bupati kami. Kami minta mereka yang datang temui kami, atau kami yang masuk menemuinya,” kata Rafli Fasyah, Jenderal Lapangan Aliansi Rakyat Bone, saat orasi.

    Tuntutan yang tak dituruti membuat massa merangsek ke pekarangan kantor Bupati Bone, menjebol pagar pintu keluar. Polisi sempat melepaskan tembakan peringatan, tetapi massa tetap bertahan.

    Sekitar pukul 18.20 Wita, perwakilan massa diajak berdialog bersama Pj Sekda Bone Andi Saharuddin, Kabag Hukum Setda Bone Ramli, dan Kepala Diskominfo Bone Anwar. Namun dialog berakhir buntu tanpa kesepakatan.

    Kericuhan kembali pecah saat massa melempar batu ke arah aparat. 4 anggota Satpol PP mengalami luka, dua di antaranya mengalami pecah kepala. Sementara 2 anggota polisi juga terluka, termasuk Brimob Aipda Rahmat yang ibu jarinya robek nyaris putus, dan Bripda Awal yang luka robek di kening kanan.

    Polisi membubarkan massa sekitar pukul 20.30 Wita. Para demonstran kemudian menyebar ke beberapa ruas jalan di Kota Bone, termasuk Jalan Ahmad Yani, MT Haryono, Wahidin Sudirohusodo, dan HOS Cokroaminoto. Beberapa massa menembakkan petasan di depan SD 24 Macang Bone, memaksa aparat melakukan penyisiran untuk membubarkan sisa pendemo.

    Diduga Disusupi Kelompok Anarko

    Polres Bone menduga aksi unjuk rasa ini ditunggangi kelompok anarko, yang memicu bentrokan. “Aksi disusupi oleh kelompok anarko. Ini yang memicu terjadinya bentrok,” ujar Kapolres Bone AKBP Sugeng Setyo Budhi.

    Sugeng menambahkan, sebagian massa seharusnya sudah bubar, namun beberapa orang yang diduga kelompok anarko tetap bertahan dan memprovokasi kericuhan. Beberapa di antaranya berasal dari luar Bone dan telah diamankan.

    Pemkab Bone Tunda Kenaikan PBB

    Menanggapi kericuhan, Pemkab Bone memutuskan menunda kenaikan tarif PBB-P2. Keputusan ini diambil setelah koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    “Penyesuaian 65% ini ditunda dulu. Sesuai arahan pemerintah pusat, tarif PBB-P2 di Kabupaten Bone akan dikaji ulang kembali,” ungkap Pj Sekda Bone Andi Saharuddin.

    Andi menjelaskan, PBB-P2 akan tetap mengacu pada tarif sebelumnya. Wajib pajak yang sudah membayar tarif baru akan dilakukan penyesuaian. Ia juga menghimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terpancing informasi yang tidak benar.

    “Kami harap tidak ada yang terpancing provokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pemerintah daerah wajib patuh dan tunduk terhadap instruksi pemerintah pusat,” jelas Andi. (*)

    Additional JS