DPRD Wajo Sahkan APBD 2026, Efisiensi Rp247 Miliar Jadi Tantangan Besar
![]() |
| DPRD Wajo Sahkan APBD 2026 |
AMANAH INDONESIA, WAJO -- DPRD Kabupaten Wajo secara resmi mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 dalam Rapat Paripurna yang berlangsung di Ruang Paripurna DPRD Wajo, Kamis (27/11/2025).
Rapat dipimpin langsung Ketua DPRD Wajo Firmansyah Perkesi, didampingi Wakil Ketua Andi Merly Iswita dan Andi Muh. Rasyadi. Hadir dalam agenda tersebut Bupati Wajo Andi Rosman, Wakil Bupati dr. Baso Rahmanuddi, unsur Forkopimda, serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sebelum pengesahan, Wakil Ketua DPRD Andi Merly Iswita menyampaikan laporan hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan seluruh perangkat daerah. Proses pembahasan disebut berjalan intensif untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat dengan arah kebijakan pembangunan daerah.
Ketua DPRD Wajo, Firmansyah Perkesi, menegaskan bahwa penyusunan APBD 2026 telah melewati dinamika panjang.
“Banyak penyempurnaan materi dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam memastikan APBD 2026 tersusun secara ideal dan sesuai peraturan perundang-undangan,” ujarnya.
Setelah seluruh anggota DPRD menyatakan persetujuan secara lisan, dilakukan penandatanganan berita acara persetujuan bersama antara DPRD dan Pemerintah Kabupaten Wajo. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Bupati Wajo bersama unsur pimpinan DPRD.
Dalam penyampaian pendapat akhir, Bupati Wajo Andi Rosman mengapresiasi sinergi DPRD dalam perumusan APBD 2026. Ia menjelaskan bahwa dokumen yang telah disepakati akan dievaluasi oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kementerian Dalam Negeri sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah.
Namun, Andi Rosman menegaskan bahwa tahun anggaran 2026 penuh tantangan karena adanya kebijakan efisiensi anggaran.
“Saya yakin masih banyak aspirasi masyarakat yang belum bisa kita penuhi. Bukan karena keinginan eksekutif atau legislatif, tetapi karena efisiensi sebesar Rp 247 miliar yang harus kita hadapi,” kata Andi Rosman.
