Sosial Media
0
News
    Iklan Display
    Home Kuliner Kuliner Makassar Sate Labuang Baji Sate Makassar

    Sate Labuang Baji: Cita Rasa Legendaris Makassar

    2 min read

    Sate Makassar Labuang Baji

    Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan, bukan hanya dikenal karena pantainya yang memesona dan keramahtamahan warganya. 

    Kota ini juga dijuluki surga kuliner Nusantara, dengan kekayaan cita rasa dan rempah yang menggoda lidah. Di antara deretan kuliner khasnya, Sate Makassar menjadi salah satu yang paling diburu pecinta makanan tradisional. 

    Dan jika berbicara tentang warung sate paling legendaris di Kota Daeng, nama Sate Labuang Baji hampir pasti berada di urutan teratas — ikon kuliner yang telah memanjakan lidah warga Makassar selama lebih dari setengah abad. 

    Dari Gerobak Kecil Jadi Legenda Kuliner Makassar 

    Warung Sate Labuang Baji berdiri sejak 1972, didirikan oleh Haji Arsyad Gulung, atau akrab disapa Haji Gulung. 

    Awalnya, hanya berjualan menggunakan gerobak kecil di perempatan Jalan Ratulangi dan Landak Lama, di halaman kantor ANTARA (kini PT Sulsel Citra Indonesia Perseroda). 

    Dengan racikan bumbu khas Makassar dan ketelatenan memanggang sate di atas bara arang, Haji Gulung membangun reputasi dari rasa, bukan sekadar nama. 

    Perlahan tapi pasti, warung kecil itu menjelma menjadi ikon kuliner legendaris Kota Daeng yang tetap bertahan hingga kini. Diteruskan oleh Generasi Kedua Kini, usaha keluarga ini diteruskan oleh Udin Arsyad, putra Haji Gulung, yang telah membantu sejak masih duduk di bangku sekolah. 

    Dari menyiapkan arang hingga melayani pelanggan malam hari, Udin tumbuh bersama aroma sate yang menjadi saksi perjalanan hidup keluarganya. Meski lokasi berpindah ke Jalan Landak Lama, tepat di depan IGD RS Labuang Baji (sebelum Toko Satu Sama), resep khasnya tetap sama seperti dulu. 

    Potongan daging sapi dan ayam pilihan dibakar perlahan di atas bara arang hingga mengeluarkan aroma smokey khas Makassar, lalu disiram saus kacang sangrai gurih, legit, dan sedikit manis. Inilah rahasia sederhana yang membuat pelanggan lama dan baru terus berdatangan setiap sore menjelang magrib. 

    Dalam ulasan di Google, pelanggan setia Erma Irawati menulis, “Yang tidak pernah terlewatkan saat ke Makassar Sate daging Labuang Baji.” 

    Menurutnya, sate di warung ini termarinasi sempurna, harum, dan rasanya konsisten sejak dulu. “Dagingnya empuk, potongan dagingnya gede, enak dan rasanya manis gurih. Rasanya hampir sama dengan sate Maranggi tapi menurut saya Sate Labuang Baji lebih enak. Lontongnya juga empuk, lumer di mulut 👍😉,” bebernya. 

    Ia menambahkan, selain menyediakan sate sapi, warung ini juga menawarkan sate ayam. “Jika makan di tempat bisa pesan setengah porsi alias 5 tusuk plus lontong, dan itu pun sudah mengenyangkan. Recomended 👍,” tutup Erma. 

    Ulasan seperti ini menjadi bukti bahwa Sate Labuang Baji bukan sekadar kuliner, tapi bagian dari pengalaman rasa khas Makassar yang selalu dirindukan. 

    Bara yang Menyala, Rasa yang Tak Pernah Padam 


    Yang membuat Sate Labuang Baji istimewa bukan hanya rasanya, tetapi juga kisah di balik setiap tusuk sate — kisah tentang ketekunan, kehangatan keluarga, dan cinta terhadap tradisi. Banyak pelanggan datang bersama anak dan cucu mereka, menikmati rasa yang sama seperti puluhan tahun lalu. 

    Di tengah maraknya kuliner modern, Sate Labuang Baji tetap menjadi simbol kesederhanaan dan ketulusan dalam menjaga warisan kuliner Makassar. 

    Bara arang yang terus menyala bukan sekadar alat masak, melainkan lambang semangat yang tak pernah padam menjaga cita rasa keluarga. 

    Informasi Singkat 
    • Lokasi: Jl. Landak Lama, depan IGD RS Labuang Baji, Makassar 
    • Menu Andalan: Sate sapi dan sate ayam 
    • Jam Buka: Menjelang magrib hingga tengah malam 
    • Dikelola oleh: Generasi kedua – Udin Arsyad (putra Haji Arsyad Gulung) 

    Cita Rasa yang Hidup Lintas Generasi 


    Sejak 1972-an, Warung Sate Labuang Baji telah menjadi bagian dari identitas kuliner Kota Anging Mammiri. Di setiap bara yang menyala, tersimpan semangat menjaga kenangan dan cita rasa khas Makassar — rasa yang sederhana, tulus, dan tak tergantikan.
    data-ad-slot="6659785453">
    Additional JS