![]() |
| Stunting Enrekang Tembus 34,3 Persen, Pemprov Sulsel Luncurkan Gerakan Orang Tua Asuh |
AMANAH INDONESIA, ENREKANG -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) memperkuat intervensi penanganan stunting dengan meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan Gerakan Makan Telur di Kabupaten Enrekang. Dua program ini digulirkan sebagai langkah percepatan menekan angka stunting yang masih tinggi di wilayah tersebut.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Fatmawati Rusdi menegaskan bahwa stunting merupakan persoalan serius yang tidak bisa diselesaikan secara parsial. Penanganannya membutuhkan kolaborasi lintas sektor serta komitmen jangka panjang dari seluruh elemen masyarakat.
“Penanganan stunting tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Ini membutuhkan keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, hingga masyarakat,” ujar Fatmawati dalam keterangannya di Makassar, Rabu.
Dalam kegiatan tersebut, Wagub Sulsel juga menyerahkan berbagai bantuan intervensi stunting. Bantuan tersebut meliputi vitamin Taburia untuk 200 anak stunting dari Pemerintah Kabupaten Enrekang, paket stunting bagi 200 anak dari Ibu Wakil Gubernur Sulsel berupa susu, telur, vitamin, dan biskuit, serta bantuan Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan (OPLP) kepada dua kelompok penerima.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Kabupaten Enrekang mencapai 34,3 persen dan menempatkan daerah ini sebagai peringkat kedua tertinggi di Sulawesi Selatan. Kondisi ini menjadi perhatian serius Pemprov Sulsel untuk memperkuat langkah intervensi yang lebih terarah.
Fatmawati mendorong agar bantuan intervensi stunting senilai lebih dari Rp1 miliar dapat dimanfaatkan secara optimal. Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai faktor penyebab stunting, termasuk penggunaan gawai pada anak usia di bawah dua tahun serta praktik pernikahan dini.
Selain aspek gizi, Wagub turut menyoroti pentingnya kebersihan lingkungan sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting. Ia meminta gerakan menjaga kebersihan, termasuk program Jumat Bersih, terus digalakkan di seluruh kecamatan.
“Hari ini kita launching Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting. Saya mengajak seluruh ASN untuk berpartisipasi, satu ASN mengasuh satu anak stunting. Kita berharap, setelah kunjungan ini, angka stunting di Enrekang dapat terus menurun,” tegasnya.
Peluncuran Genting dan Gerakan Makan Telur untuk Generasi Sehat dan Sejahtera ditandai dengan pembagian telur kepada 200 balita stunting yang berasal dari 16 desa di Kabupaten Enrekang.

